Konser Iwan Fals di Tangerang - Oktober 2013
Sabtu, 19 Oktober 2013 adalah awal dari rangkaian Tour Iwan Fals & Band
yang bertajuk “NGE-DJINGGO bareng 2013”. Lokasi pertama yang dipilih
dalam rangkaian tour kali ini adalah Lapangan Perum Puri Jaya, Pasar
Kemis, Tangerang. Seperti biasa, iwanfalsmania.com berkesempatan hadir dan membawa sedikit oleh-oleh dari konser kali ini.
Tepat pukul 20.00 WIB, Iwan Fals dan Band naik ke stage dan menyapa
penonton yang telah menanti dari siang hari. Antusias penonton sangat
tinggi sehingga beberapa diantara mereka memaksa masuk ke lokasi konser
tanpa memiliki tiket seharga Rp. 10.000. Penjagaan panitia pun kandas,
akhirnya ‘penonton’ secara brutal dan tak beraturan memasuki tempat
konser.
Suasana menjadi tidak terkendali ketika Iwan Fals baru menyanyikan lagu
Untuk Yani sebagai lagu pembuka malam itu, tidak jelas apa yang menjadi
penyebab “kerusuhan kecil” itu sehingga membuat pihak keamanan menyemprotkan gas air mata ke arah penonton.
Setelah situasi agak sedikit terkontrol, Iwan Fals lalu menyanyikan lagu
Coretan Dinding, Bunga Trotoar, Mimpi Yang Terbeli dan Robot Bernyawa.
Selesai lagu Robot Bernyawa, Iwan Fals secara simbolis memberikan 3
bibit pohon kepada BPW Oi Banten, Kapolsek dan ketua karang taruna
daerah setempat. Selesai penyerahan tersebut, Iwan Fals berbicara
tentang pentingnya pohon. Tak lama berselang lagu Pohon Kehidupan dan
Sampah mengalun dari penyanyi yang kini telah berusia 52 tahun itu. Iwan
Fals memang sedang giat – giatnya mengkampanyekan tentang lingkungan
hidup. Hampir disetiap konser yang digelar, Iwan selalu mengajak semua
penonton untuk melihat sampah di sekitar mereka lalu mengajak untuk
memungut dan membuangnya.
Malam itu, Iwan Fals nampak ingin bernostalgia dengan cinta pertamanya,
berturut – turut mengalunlah lagu – lagu cinta yang pernah ia nyanyikan.
Lagu cinta yang dibawakan malam itu ialah : Aku Sayang Kamu, Mata Indah
Bola Pingpong, Tergila – Gila, Entah, Izinkan Aku Menyayangimu, dan
Yang Terlupakan.
Ada kejadian unik ketika Iwan Fals selesai menyanyikan lagu Izikan Aku
Menyayangimu, sebagian penonton terutama yang di deretan depan masih
mengibar – ngibarkan bendera yang dipasang pada bambu yang mereka
bawa. Khawatir memicu keributan antar sesama penonton, Iwan Fals lalu
menyuruh mereka menaruh bambu dan bendera itu dipinggir lapangan agar
kenyaman penonton yang dibelakang tidak terganggu. Sayang himbauan dari
sang idola tidak direspon baik oleh penonton, bambu dan bendera masih
saja mereka kibar – kibarkan.
Iwan Fals tidak kehabisan akal, tiba - tiba ia memanggil Ketua Umum Ormas Oi yang tak lain adalah istrinya sendiri yaitu Rosana
atau Mba Yos untuk naik keatas panggung agar memberikan himbauan
kepada anggota Ormas Oi yang menonton konser malam itu. Sambil menunggu
Mba Yos tiba diatas panggung Iwan sempat berkata, “Waaaahhh … siapa tahu
kalau sama ketuanya pada nurut … Hehehe …..”. Tak lama kemudian Mba
Yos pun tiba ditengah panggung dan menyapa para penonoton dengan pekikan
salam khas Oi “Oi…..Oi….Oi…!”. Dalam himbauannya Yos berpesan agar
penonton saling menjaga dan menghargai sesama penonton agar acara
berjalan lancar dan meminta pengertiannya kepada penonton agar mau
menurunkan bambu serta bendera.
Konser malam ini makin menarik sebab bertepatan dengan 26 tahun Tragedi Bintaro
(peristiwa kecelakaan tabrakan dua kereta api) yang terjadi tanggal 19
Oktober 1987, untuk mengenang peristiwa itu Iwan Fals lalu membawakan
lagu 1910. Rintik hujan membuat suasana penonton menjadi dingin, Iwan
Fals lalu membawakan dengan ciamik lagu Kebaya Merah kemudian yang
menarik di lagu Hio Iwan Fals & Band diiringi oleh dua pemain
gendang asal Banten. Iringan dua pemain gendang tersebut membuat seluruh
anggota band tidak terkecuali Iwan Fals berjoget ala jaipongan.
Setelah puas berjaipong ria, Iwan Fals pun menutup konser malam itu dengan lagu yang diciptakan bersama dengan Franky Sahilatua
yaitu Dibawah Tiang Bendera. Sayang konser malam itu diwarnai ketidak
sigapan panitia terutama pihak keamanan. Insiden gas air mata di awal
konser dan beberapa stand sponsor hancur berantakan karena ulah sebagian
penonton ditambah kurangnya tenaga medis menjadi catatan kurang baik
malam itu. Semoga konser di kota lain bisa lebih baik dari pagelaran
pembuka Ngejinggo Bareng 2013. Semoga !!!
No comments:
Post a Comment